Alasanorang tidak hobi atau tidak suka membaca biasanya dipengaruhi dari banyak faktor, bisa jadi karena lingkungan, keluarga yang tidak mendukung, maupun sekolah yang tak mengajarkan. Membaca buku harusnya memberikan dampak besar pada diri pembacanya, maka dari itu tak heran tiap orang sukses yang diwawancarai mengatakan bahwa kebiasaan
Masih Belum Suka Baca? “Pendidikan membaca dan menulis harus mengikuti pendidikan tangan, salah satu pemberian yang secara nyata membedakan manusia dan binatang. Adalah takhayul berpikir bahwa pembangunan manusia terlengkap mustahil dilakukan tanpa pengetahuan seni membaca dan menulis. Pengetahuan itu tidak diragukan lagi menambah keanggunan pada kehidupan, tetapi tidak mutlak dibutuhkan bagi moral, fisik atau pertumbuhan jasmani seseorang” ˜Mahatma Gandhi˜ img Bagi orang yang malas baca, membaca itu adalah hal yang sangat membosankan. Sama dengan orang yang malas ibadah, malas beraktivitas, malas belajar, malas bekerja, seringkali hal itu terjadi karena yang bersangkutan memang belum banyak menjalaninya. Karenanya, kenikmatan dalam aktivitas-aktivitas tersebut belum sepenuhnya ia rasakan. Ibadah shalat misalnya, mau tidak mau harus dipaksakan dulu. Nanti lama kelamaan akan mencintai shalat, bahkan merasa risih jika meninggalkannya. Caranya adalah langsung saja shalat tanpa menunggu merasa cinta dengan shalat. Ahli hikmah mengatakan, shalat itu seperti minuman keras. Jika diminum hanya sedikit, maka nikmatnya tidak akan terasa. Minumlah dulu yang banyak, maka kenikmatan tiada tara akan menjalar ke seluruh tubuh. Begitu pula dengan membaca, jika tidak membaca dulu sampai menghabiskan banyak buku dalam waktu yang cukup lama, ya efeknya tidak akan terasa. Tidak percaya? Silahkan buktikan. Penyebab dan Alasan Enggan Membaca atau Tidak Suka Membaca Ada banyak alasan yang muncul ketika seseorang ingin segera membiasakan membaca. Mulai harus pilih-pilih buku berkualitas, harus keluar anggaran, sampai masalah kesehatan seperti membaca yang bikin mata minus, menghabiskan waktu, dan lain-lain. Mari kita bahas satu persatu. Tiada Waktu Untuk Membaca Salah satu alasan yang sering muncul seseorang enggan melakukan suatu pekerjaan adalah karena tidak ada waktu. Salah satunya adalah untukmembaca. Lalu bagaimana mengatasinya? Cintailah membaca, maka anda akan punya banyak waktu untuknya. Manusia selalu saja punya alasan sibuk untuk melakukan hal yang kurang disukai. Sadarlah bahwa membaca merupakan aset besar untuk masa depan. Confucius, sang ahli hikmah Cina mengatakan, “No matter how busy you may think you are, you must find time for reading, or surrender yourself to self-chosen ignorance. Tidak peduli seberapa sibuk anda mungkin berpikir tentang diri anda, anda harus menemukan waktu untuk membaca, atau menyerahkan diri pada ketidaktahuan yang anda dipilih sendiri.” Bacaan Harus Berkualitas Idealnya seperti itu. Akan tetapi, kebiasaan membaca itu tidak dibatasi pada bacaan yang berkualitas. Kita perlu membaca bacaan yang mungkin dinilai kurang berkualitas agar tahu mana yang berkualitas dan mana yang tidak. Lagi pula, waktu akan habis untuk memilih-milih bacaan sehingga tidak jadi membaca. Iya kan! Akan tetapi, usahakan untuk tetap memilih buku berkualitas, karena buku adalah gizi, dan gizi yang berkualitas akan lebih memberikan dampak positif bagi jiwa. Jika buku yang dibaca tidak berkualitas, bahkan merusak, maka pengaruh buku itu sangat cepat masuk dalam pikiran dan mempengaruhi tindakan kita. Scott Corbett mengatakan, “Aku sering merasa kasihan kepada orang yang tidak membaca buku bagus. Mereka melewatkan kesempatan untuk menjalani hidup tambahan.” Membaca Mempengaruhi Anggaran Membaca tidak ada hubungannya dengan keluar anggaran. Saya yakin di sekitar anda pasti banyak sekali bacaan-bacaan berkualitas. Entah milik teman, tetangga, atau perpustakaan. Cobalah untuk pergi ke perpustakaan sejenak dan melihat beragam bacaan menarik penggugah selera baca. Anda tidak harus membaca buku dengan materi yang berat. Mulailah dengan hal menyenangkan yang membuat anda bahagia. Ralph Lauren mengatakan, “Jangan lakukan sesuatu karena ingin menyenangkan orang lain, tapi buat diri sendiri bahagia terlebih dulu dan kesuksesan akan mengikuti saat Anda jujur terhadap diri sendiri.” Contohlah Desider Erasmus, yang lebih memilih buku dari pada baju baru dan makanan lezat, “Kalau punya sedikit uang, aku akan membeli buku dan kalau masih bersisa, aku beli baju dan makanan.” Desiderius Erasmus. Bosan Karena Membaca Harus Lama Membaca itu tidak harus dalam waktu yang lama kok. Sedikit tetapi istiqamah lebih baik daripada banyak tapi tahunan. Sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit. Di sekolah-sekolah Jepang, para guru mewajibkan para murid membaca hanya 10 menit saja setiap hari. Tetapi mungkin karena sudah gandrung, jadi mereka ketagihan baca lebih banyak. Tetapi kita harusnya sadar, kalau sedikit waktu untuk membaca ya dapatnya sedikit. Betul kan! Takut Mata Minus Hal ini bisa benar bisa jadi tidak. Belum pasti. Yang jelas, banyak sumber menyebutkan kalau membaca di bawah pencahayaan yang kurang, ini baru menyebabkan resiko mata minus. Begitu juga membaca dengan jarak yang terlalu dekat atau membaca dari komputer dengan durasi yang lama. Tetapi perlu diingat, hal ini tidak terjadi hanya pada kegiatan membaca. Melihat segala objek yang terlalu dekat akan memaksa mata bekerja keras untuk fokus dan membuatnya lebih cepat lelah. Jadi membaca itu sama saja dengan kegiatan lain yang ada resiko jika cara dan tekniknya kurang benar.
Berikutini alasan spesifik mengapa orang sukses biasanya suka membaca buku, semoga dapat membuka pikiran kita dan bisa menjadikan kegiatan membaca buku sebagai rutinitas setiap hari: 1. Mereka Memiliki Target. Biasanya, seorang yang terbiasa membaca buku akan membuat target-target tertentu kapan bukunya bisa diselesaikan untuk dibaca. Hobi adalah kegiatan yang menjadi favorit dan sering dilakukan. Hobi ini akan menjadi bagian dari diri kita. Bahkan, bisa dikatakan menjadi jati diri kita. Dalam menjalaninya, hobi juga bisa memberi manfaat bagi kita. Bukan hanya itu, hobi juga bisa jadi motivasi lebih bagi kita untuk berbuat sesuatu, tentunya yang adalah salah satu kegiatan yang banyak orang suka. Apakah kamu salah satunya? Nah, membaca itu sebenarnya akan jadi hobi kalau kamu sudah terjun’ dalam dunia ini. Maka, IDNtimes punya lima alasan kenapa membaca itu wajib kamu jadikan hobi!1. Membaca buku itu seperti sedang berada di “pusat pembelajaran”. kutu buku tahu kalau membaca adalah saat untuk melatih imajinasinya. Bukan hanya imajinasi yang diukir, tapi membaca buku adalah waktunya untuk jelajahi kedalaman cerita yang sedang dibaca. Ya, membaca itu membuat kita tahu akan banyak hal. Namun, pada akhirnya menjadi tolak ukur kita dalam menilai sesuatu. Namun si kutu buku tidak perlu mengeluarkan keringat karena ia hanya duduk membaca. Kemudian, dirinya akan dibawa ke dunia dalam otak yang sesuai dengan cerita dalam Bukan hanya kegiatan membacanya, tapi pembatas buku dan post-it akan jadi aksesoris favorit! buku, aksesoris yang dapat ditambahakan pun menjadi barang wajib koleksi. Para kutu buku juga memiliki aksesoris yang selalu dibawa ke mana-mana, yakni pembatas buku dan post-it. Kenapa begitu? Pembatas buku sebagai penanda halaman terakhir yang sedang dibaca dan post-it untuk menandai hal-hal menarik yang terdapat di dalam buku. Menyenangkan bukan? Apalagi buku itu benar-benar jadi hal milikmu. Kamu bisa menandainya sesuka Hobi membaca membuat kamu lebih berhemat untuk sisihkan uang bulanan demi membeli sepertinya hal ini lumrah bagi segala jenis hobi. Entah itu yang hobi fotografi, mengumpulkan prangko, bahkan membaca. Kamu pasti rela untuk membagi pendapatan demi mendapatkan buku favorit. Hitung-hitung kamu jadi bisa berhemat. Setiap bulannya selalu ada yang menarik perhatian dan membuatmu ingin buku-buku tersebut. Dengan kata lain kamu punya motivasi untuk berhemat deh!Baca Juga 11 Website yang Membuat Kamu Para Pecinta Buku Merasa Ada di Surga4. Kamu yang hobi membaca akan rasakan sensasi “panas dingin” saat mendapat info buku kutu buku seperti sedang sakit demam bila ada informasi tentang buku bagus, entah itu dari satu situs atau bisikan dari temannya. Buku bagus, murah dan kualitas cetakannya apik, lengkap deh! Berkat menabung beberapa bulan, kutu buku jadi bisa menggelontorkan rupiah untuk buku-buku incaran tersebut. Setelah itu, kebahagian usai mendapatkannya akan tiada Usai hobi membaca mulai tinggi, kamu akan punya penulis favorit dan ketika dia mengeluarkan buku baru... demam’ kutu buku akan tambah parah ketika mengetahui penulis favorit akan menerbitkan buku terbarunya. Seperti kolektor pakaian yang melihat perancang busana favorit mengeluarkan koleksi terbaru, kamu akan bertekad memiliki dan mengorbankan apa pun untuk Kamu akan lebih sering cuci mata’ di situs buku online usai punya hobi sudah memiliki banyak koleksi buku, kutu buku akan melirik toko buku online kepercayaannya untuk melihat buku terbaru yang terbit bulan itu. Bukan hanya itu, bisa juga sekadar mengecek harga buku yang baru saja direkomendasikan teman. Seperti yang hobi mengoleksi barang-barang lain, kutu buku juga mengunjungi laman toko buku online secara Membaca buat kamu mengerti belajar cara menghargai dan merawat barang, yang tidak lain adalah percaya? Si kutu buku pasti akan membeli buku setiap bulan yang bisa menghabiskan seperempat pendapatannya. Ada pula biaya untuk menyimpan buku-buku, dari lemari atau boks kontainer yang harganya tidak murah, sampai antirayap dan antiserangga untuk menjaga koleksi buku. Nah, biaya-biaya ini yang rela dikeluarkan para kutu buku. Itu menandakan kalau keniatan dan kecintaan pada hobi tidak sekadar memiliki, tapi juga perlu alasan apa lagi? Yuk lebih banyak membaca agar pengetahuan bertambah!Artikel ini dipersembahkan oleh SCOOP, aplikasi untuk membeli dan membaca buku, majalah serta koran secara digital via aplikasi Android dan iOS. Temukan bacaan yang kamu sukai di Juga 7 Alasan Kenapa Membaca Itu Lebih Asyik Jika Menggunakan Gadget! Banyakalasan orang tidak hobi atau tidak suka membaca. Mereka menganggap kegiatan membaca itu merupakan kegiatan yang menyita waktu sehingga membosankan. Yang paling parah lagi, ada yang mengatakan membaca kurang bermanfaat bagi dirinya. Ada pula yang berpendapat kalau orang hobi membaca akan menjadikannya ia pemalas karena waktu dihabiskan hanya untuk membaca. Sebagai orangtua, kita memiliki tanggung jawab pada pendidikan anak. Sehingga, menumbuhkan minat baca pada anak sejak usia dini menjadi kewajiban kita juga sebagai orangtua. Namun, dalam prosesnya seringkali menemukan berbagai kesulitan. Meski berbagai cara telah kita lakukan, mengapa anak kita tetap saja tidak suka membaca bukunya? Bisa jadi, berikut ini 5 alasan anak tidak suka membaca buku. 1. Orangtua tidak memiliki kebiasaan membaca buku Masih banyak orangtua yang menganggap membaca buku adalah kegiatan yang hanya di lakukan oleh sebagian golongan. Seperti anak-anak, pelajar, mahasiswa, ataupun guru. Sebuah penelitian menunjukkan, bahwa orangtua atau lingkungan sekitar yang memiliki kebiasaan membaca buku di rumah memungkinkan anak juga mengikuti dan menyukai kegiatan membaca buku daripada anak-anak yang tidak berada di lingkungan yang gemar membaca buku. 2. Dianggap membosankan Bagi anak-anak yang sudah mengenal buku materi pelajaran dasar di sekolah, membaca bisa menjadi suatu kegiatan yang membosankan. Meski begitu, kita masih punya kesempatan untuk mengatasi kebosanan tersebut. Kenalkan buku-buku lain yang menarik untuk anak dengan mengajaknya pergi ke toko buku, kemudian minta ia memilih sendiri buku yang ingin dibacanya. Dengan topik atau tema yang sesuai keinginan anak, diharapkan anak akan lebih termotivasi untuk menyukai aktivitas membaca buku. 3. Membaca dianggap sama dengan belajar Pada kondisi lain, jika anak belum diberi pemahaman mengenai alasan mengapa membaca buku itu baik untuk mereka, saat anak diharuskan melakukan aktivitas membaca di rumah maupun di sekolah, maka mereka akan mengartikannya sebagai instruksi dari orangtua dan guru. Sehingga, yang anak-anak pahami adalah kegiatan membaca buku sama dengan belajar, artinya anak akan mau membaca jika ia diharuskan belajar. Sayangnya, masih banyak anak yang kurang menyukai aktivitas belajar. 4. Gadget lebih menarik Tidak hanya bagi anak-anak, bagi orang yang sudah dewasa pun gadget lebih menarik ketimbang buku. Jika anak lebih menyukai gadget-nya daripada aktivitas membaca, orangtua bisa mencoba memberikan pengalaman membaca lewat gawai pada anak. Berikan tema cerita yang menarik minat baca pada anak. Yang penting anak punya minat membaca dulu, nanti pelan-pelan kita berikan alternatif bacaan yang tidak kalah menariknya melalui buku. 5. Tidak mempunyai alasan Dalam kondisi ini, anak-anak belum memahami pentingnya membaca buku untuk hidup mereka. Anak-anak belum menyadari bahwa sebagai jendela dunia, buku dapat menambah wawasan mereka. Untuk itu, sebelum menuntut anak untuk membaca buku, sebaiknya orangtua memberikan pemahaman mendasar tentang manfaat membaca pada anak. Anak yang paham pentingnya membaca buku, dengan sendirinya akan memiliki alasan untuk mau dan menyukai aktivitas membaca buku. Demikian, beberapa alasan yang bisa jadi merupakan penyebab anak kita belum menyukai kegiatan membaca buku. Sebenarnya masih ada alasan lain yang berpotensi menjadi peluang anak tidak suka membaca buku. Seperti mengalami gangguan medis, tentunya membutuhkan penanganan secara khusus oleh tenaga ahli. Namun, masih belum terlambat untuk memperbaikinya. Sebagai orangtua, kita masih punya kesempatan untuk menumbuhkan minat baca pada anak. Yuk, bangun kebiasaan membaca buku mulai dari kita, sekarang. Banyakalasan orang tidak hobi atau tidak suka membaca. Mereka menganggap kegiatan membaca itu merupakan kegiatan yang menyita waktu sehingga membosankan
Berapa banyak orang-orang di sekitarmu yang membaca buku? Lalu lihatnya berapa buku yang sudah kamu baca di tahun ini. Apakah kamu sudah menamatkan membaca satu buku atau belum sama sekali? Ada banyak alasan kenapa orang-orang tidak suka membaca, padahal membaca sangat mengasyikkan bagi sebagian orang. Berikut 8 alasan kenapa orang-orang tidak suka membaca. 1. Berada di lingkungan yang tidak suka membaca Sedikit banyak, jati diri kamu dibentuk di lingkungan, entah lingkungan tempat kamu tinggal atau lingkungan pertemananmu. Jika kamu sering melihat orang-orang di sekitarmu membaca buku, kamu akan tergerak untuk membaca juga, pun sebaliknya. Jika orang-orang sekitarmu lebih asyik melakukan aktivitas lain seperti menonton drama, bermain media sosial, atau bermain game online, maka kamu juga akan tergerak untuk mencoba kegiatan tersebut. 2. Beranggapan bahwa buku itu membosankan Ada sebagian orang yang beranggapan bahwa buku pelajaran sangat membosankan, tetapi tidak dengan bacaan fiksi seperti novel. Akan tetapi ada juga buku yang beranggapan bahwa semua buku itu membosankan. Padahal, nyatanya tidak seperti itu, lho. 3. Tidak tahu untuk apa membaca Tidak tahu untuk apa membaca bisa menjadi alasan kenapa seseorang tidak suka membaca. Jika kamu sudah tahu apa yang kamu butuhkan, juga mengetahui manfaat membaca, kamu pasti akan berhenti beranggapan seperti ini. Pasalnya, selain mendapat apa yang kamu cari, membaca juga bisa dijadikan sebagai ajang hiburan. 4. Belum menemukan buku yang menarik Buku yang menarik itu yang seperti apa? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kamu bukan bertanya kepada orang lain, tetapi tanyakan pada diri sendiri apa yang kamu anggap menarik lalu carilah buku dengan tema tersebut. Jika kamu sudah tahu apa yang sekiranya menarik untuk kamu baca, pilihlah buku dengan jumlah halaman sedikit tetapi banyak direkomendasikan. Dengan begitu, kamu jadi bisa menyelesaikan buku tersebut. 5. Belum merasakan bagaimana rasanya membaca Dalam sebuah buku akan terdapat rangkaian diksi yang membuat kamu terpana sampai-sampai mengutipnya dan membagikan tulisan tersebut di media sosial. Namun, orang-orang yang belum menemukan kata-kata tersebut pasti tidak akan suka membaca. Maka dari itu, carilah buku yang menarik, lalu bacalah. Ada banyak informasi yang terdapat di dalam buku, sekalipun itu novel. Dalam deskripsi yang terdapat di sebuah buku, kamu bahkan bisa merasakan bagaimana rasanya menjelajah dunia. Menarik, kan? 6. Lebih suka menghabiskan waktu dengan bermain media sosial, bermain game dan menonton film atau drama Adanya segala sesuatu dalam ponsel membuat kita lupa untuk membaca buku. Kita lebih tertarik dengan berita orang lain yang ada di media sosial, bermain game online supaya bisa mabar alias main bareng bersama teman, sampai nonton film maupun drama. Hal itu memang tidak salah, tetapi kamu bisa meluangkan waktu dua menit untuk membaca sebuah buku di setiap harinya. Karena banyak film atau drama yang diangkat dari sebuah novel, kamu bisa mencoba membaca novel tersebut setelah menontonnya jika ingin mendapat sensasi yang berbeda. Siapa tahu, di novel lebih seru daripada versi film atau dramanya. 7. Harga buku mahal Di Indonesia sendiri harga buku masih terbilang mahal. Ini menjadi alasan kenapa banyak orang Indonesia tidak suka membaca. Sebenarnya, jika kamu berminat membaca kamu bisa membaca versi ebook yang gratis seperti di aplikasi iPusnas. Selain gratis dan legal, terdapat ebook menarik yang ada di sana. 8. Malas Alasan tidak suka membaca buku yang paling utama adalah karena malas membaca buku. Padahal jika kamu merubah pemikiranmu dengan menjadikan membaca sebagai aktivitas malas-malasan, kamu pasti sudah menyelesaikan membaca beberapa buku di tahun ini. Adakah alasan di atas yang sesuai dengan alasan kamu tidak suka membaca? Jika iya, cobalah kenali dirimu sendiri dan baca buku yang menurut kamu menarik, ya.
Berikutjawaban dari pertanyaan "banyak alasan orang tidak hobi atau tidak suka membaca. mereka menganggap kegiatan membaca itu merupakan kegiatan yang menyita waktu sehingga membosankan. yang paling parah lagi, ada yang mengatakan membaca kurang bermanfaat bagi dirinya. ada pula yang berpendapat kalau orang hobi membaca akan menjadikannya ia pemalas karena waktu dihabiskan hanya untuk membaca Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Makassar20 September 2021 2157Kelas 10 Topik Teks Eksposisi Hai Trisna P. Terima kasih sudah bertanya di Roboguru. Teks eksposisi adalah paragraf atau karangan yang memuat sejumlah informasi dan pengetahuan dengan penyajian yang lebih singkat, padat, dan akurat. Struktur teks eksposisi terdiri atas 1 tesis yang berisi sudut pandang penulis terhadap permasalahan yang akan dibahas; 2 argumentasi, yakni sejumlah fakta atau data yang menjadi bukti dan alasan untuk memperkuat pandangan yang telah dijelaskan pada bagian tesis; dan 3 penegasan ulang berupa pernyataan akhir atau simpulan untuk menegaskan kembali seluruh argumentasi terkait tesis yang telah dikemukakan sebelumnya. Setiap bagian dalam teks eksposisi tentu memuat satu ide pokok. Ide pokok adalah gagasan yang disampaikan penulis sebagai pokok pembahasan dan menjadi pengendali sebuah paragraf serta dasar dalam mengembangkan sebuah paragraf. Ide pokok berada dalam kalimat utama yang dapat terletak di awal paragraf, akhir paragraf, awal-akhir paragraf, di tengah paragraf, dan menyebar. Berikut adalah cara menentukan ide pokok. 1. Membaca keseluruhan paragraf secara saksama. 2. Memperhatikan letak kalimat utama yang memuat ide pokok pada awal paragraf, akhir paragraf, atau awal dan akhir paragraf. 3. Pastikan bahwa kalimat utama tersebut tidak diawali dengan kata hubung tertentu. 4. Pastikan pula bahwa kalimat utama memuat informasi pokok yang berkaitan dengan kalimat penjelas lainnya. Pada paragraf eksposisi di atas terdapat ide pokok yang berada di awal paragraf, yakni "Banyak alasan orang tidak hobi atau tidak suka membaca." yang selanjutnya dirincikan oleh beberapa kalimat penjelas terkait alasan orang tidak suka membaca. Dengan demikian, ide pokok pada paragraf eksposisi di atas adalah "Banyak alasan orang tidak hobi atau tidak suka membaca."
Banyakalasan orang tidak hobi atau tidak suka membaca. Mereka menganggap kegiatan membaca itu merupakan kegiatan yang menyita waktu sehingga membosankan. Yang paling parah lagi, ada yang mengatakan membaca kurang bermanfaat bagi dirinya.
Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Makassar20 September 2021 2153Kelas 10 Topik Teks Eksposisi Hai Nadine M. Terima kasih sudah bertanya di Roboguru. Teks eksposisi adalah paragraf atau karangan yang memuat sejumlah informasi dan pengetahuan dengan penyajian yang lebih singkat, padat, dan akurat. Struktur teks eksposisi terdiri atas 1 tesis yang berisi sudut pandang penulis terhadap permasalahan yang akan dibahas; 2 argumentasi, yakni sejumlah fakta atau data yang menjadi bukti dan alasan untuk memperkuat pandangan yang telah dijelaskan pada bagian tesis; dan 3 penegasan ulang berupa pernyataan akhir atau simpulan untuk menegaskan kembali seluruh argumentasi terkait tesis yang telah dikemukakan sebelumnya. Setiap bagian dalam teks eksposisi tentu memuat satu ide pokok. Ide pokok adalah gagasan yang disampaikan penulis sebagai pokok pembahasan dan menjadi pengendali sebuah paragraf serta dasar dalam mengembangkan sebuah paragraf. Ide pokok berada dalam kalimat utama yang dapat terletak di awal paragraf, akhir paragraf, awal-akhir paragraf, di tengah paragraf, dan menyebar. Berikut adalah cara menentukan ide pokok. 1. Membaca keseluruhan paragraf secara saksama. 2. Memperhatikan letak kalimat utama yang memuat ide pokok pada awal paragraf, akhir paragraf, atau awal dan akhir paragraf. 3. Pastikan bahwa kalimat utama tersebut tidak diawali dengan kata hubung tertentu. 4. Pastikan pula bahwa kalimat utama memuat informasi pokok yang berkaitan dengan kalimat penjelas lainnya. Pada paragraf eksposisi di atas terdapat ide pokok yang berada di awal paragraf, yakni "Banyak alasan orang tidak hobi atau tidak suka membaca." yang selanjutnya dirincikan oleh beberapa kalimat penjelas terkait alasan orang tidak suka membaca. Dengan demikian, ide pokok pada paragraf eksposisi di atas adalah "Banyak alasan orang tidak hobi atau tidak suka membaca."
Playthis game to review Other. Bacalah kutipan teks eksposisi ini untuk menjawab soal nomor 1 dan 2! Banyak alasan orang tidak hobi atau tidak suka membaca. Mereka mengganggap kegiatan membaca itu merupakan kegiatan yang menyita waktu sehingga membosankan. Yang paling parah lagi, ada yang mengatakan membaca kurang bermanfaat bagi dirinya.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. “Buku adalah gudang ilmu sedangkan membaca adalah kuncinya”. Ungkapan tersebut memiliki makna bahwa untuk memperoleh ilmu dari buku satu-satunya cara adalah dengan membaca. Tidak mungkin, buku yang ada di pustaka sekolah, pustaka daerah atau bahkan pustaka yang sengaja kita buat di rumah mampu secara otomatis mentransferkan ilmu kepada kita tanpa membacanya. Karena itu, para guru di sekolah-sekolah selalu memberi motivasi kepada murid atau siswanya dengan mengatakan bahwa siapa yang banyak membaca buku maka orang itu akan menguasai dunia. Memang seperti itulah kenyataannya. Negara-negara maju di duniasaat ini adalah negara-negara di mana rakyatnya paling suka membaca orang-orang kita mengakui, membaca buku bukan hal yang disukai. Apalagi buku-buku yang akan dibaca itu adalah buku-buku tebal penuh dengan teori-teori yang sulit dipahami. Kecuali buku-buku seperti novel dan sejenisnyanya serta buku praktis yang populis terkait dengan dinamika kehidupanyang tidak rumit. Maka membaca koran atau majalah menjadi bacaan yang paling banyak digemari. Selain praktis, kedua media tersebut dapat memberi informasi menarik termasuk perkembangan ilmu pengetahuan terkini. Kenyataan itu, bukan hanya terjadi di kalangan yang sudah menyelesaikan pendidikan saja tetapi bagi mereka yang saat ini sedang kuliah sering merasakan seperti itu. Boleh kita tanyakan kepada mahasiswa, berapa buah buku di habis mereka baca selama satu semester kuliah. Saya yakin jawabannya banyak yang mengatakan tidak ada satupun buku yang habis dibaca secara tuntas. Kita tidak tahu apakah hal ini juga terjadi di negara-negara lain? Atau memang ini hanya karena dipengaruhi oleh budaya kita di sini?.Memang, persoalan membaca memang sangat indivualis. Bila dari sononya suka membaca otomatis kemanapun dia pergi membaca tetap menjadi hal yang tidak membosankan atau menjadi hobi bagi dirinya. Sebagai perbandingan, hampir lima bulan terakhir setiap pagi saya sering minum kopi dengan teman-teman di sebuah warung di sudut kampus Darussalam Banda Aceh. Awalnya, saya tidak memperhatikan seorang mahasiswa asing kelihatannya asal Turki yang juga sering singgah di warung kopi tersebut. Teman saya mengatakan “Coba lihat mahasiswa itu, sambil sarapan juga baca buku”. Pemandangan itu benar-benar beda dengan mahasiswa lokal yang juga setiap pagi di kita tidak suka membaca buku? Mungkin salah satu jawabannya karena banyak yang merasa setelah membaca buku tidak banyak manfaat yang diperoleh secara langsung. Atau dengan kata lain, pengetahuan yang diperoleh itu tidak begitu aplikatif dengan kondisi sehari-hari. Banyak yang merasa membaca atau tidak membaca buku kehidupan mereka begitu-begitu penyebabnya, karena kita membaca hanya sekedar membaca kemudian tidak mampu mencerna isi dari buku yang sudah dibaca. Mungkin juga karena kebanyakan kita membaca hanya sekedar ikut-ikutan sehingga tidak fokus. Akibatnya, banyak yang tidak tahu apa yang telah dibaca. Sehingga merasa apa yang telah dibaca tidak bermanfaat sama lain karena kebiasaan suatu tempat, apakah dalam lingkup negara atau daerah. Mungkin orang Jepang atau negara-negara maju lain, tidak begitu aneh bila ada sibuk membaca buku di bus atau ditempat-tempat terbuka lainnya. Tetapi karena kita tidak terbiasa seperti itu, maka ketika melihat orang membaca di bus atau di tempat terbuka banyak orang yang merasa aneh. Bahkan ada yang langsung mengeledek “Kog, rajin kali membaca, apa mau jadi Presiden?” Begitulah kira-kira. Bahkan kalau kita datangi ke sejumlah kampus-kampus yang ada di negara kita, pasti akan kita dapati kenyataan seperti itu. Begitu langka mahasiswa yang memanfaatkan waktu senggang untuk membaca. Bila di kalangan mahasiswa di kampus kenyataan seperti itu. Saya pikir tak ada tips yang paling ampuh untuk membuat masyarakat kita suka membaca. Namun demikian, kita tidak perlu pesimistis, sebab kita punya keyakinan pasti pada suatu saat nanti semua akan berubah. Hanya waktu yang tepat yang tidak bisa tentukan secara pasti kapan perubahan itu terjadi. Lebih baik sekarang kita mulai dari diri kita sendiri. Sebab hanya dengan membaca akan mampu merubah dunia, paling kurang merubah berprilaku kita***DJH/ Lihat Sosbud Selengkapnya
Berikutadalah jawaban yang paling benar dari pertanyaan "banyak alasan orang tidak hobi atau tidak suka membaca. mereka menganggap kegiatan membaca itu merupakan kegiatan yang menyita waktu sehingga membosankan. yang paling parah lagi, ada yang mengatakan membaca kurang bermanfaat bagi dirinya. ada pula yang berpendapat kalau orang hobi membaca akan menjadikannya ia pemalas karena waktu Banyak alasan orang tidak hobi atau tidak suka membaca. Mereka menganggap kegiatan membaca itu merupakan kegiatan yang menyita waktu sehingga membosankan. Yang paling parah lagi, ada yang mengatakan membaca kurang bermanfaat bagi dirinya. Ada pula yang berpendapat kalau orang hobi membaca akan menjadikannya ia pemalas karena waktu dihabiskan hanya untuk membaca. Banyak juga yang berpendapat membaca juga menimbulkan kejenuhan. Berdasarkan struktur isinya, kutipan teks eksposisi tersebut merupakan bagian dari? tesis argumen urutan peristiwa kesimpulan antithesis Jawaban B. argumen. Dilansir dari Ensiklopedia, banyak alasan orang tidak hobi atau tidak suka membaca. mereka menganggap kegiatan membaca itu merupakan kegiatan yang menyita waktu sehingga membosankan. yang paling parah lagi, ada yang mengatakan membaca kurang bermanfaat bagi dirinya. ada pula yang berpendapat kalau orang hobi membaca akan menjadikannya ia pemalas karena waktu dihabiskan hanya untuk membaca. banyak juga yang berpendapat membaca juga menimbulkan kejenuhan. berdasarkan struktur isinya, kutipan teks eksposisi tersebut merupakan bagian dari argumen.

Dilansirdari Ensiklopedia, banyak alasan orang tidak hobi atau tidak suka membaca. mereka menganggap kegiatan membaca itu merupakan kegiatan yang menyita waktu sehingga membosankan. yang paling parah lagi, ada yang mengatakan membaca kurang bermanfaat bagi dirinya. ada pula yang berpendapat kalau orang hobi membaca akan menjadikannya ia pemalas karena waktu dihabiskan hanya untuk membaca

.
  • 9ddq0jx5tu.pages.dev/990
  • 9ddq0jx5tu.pages.dev/115
  • 9ddq0jx5tu.pages.dev/401
  • 9ddq0jx5tu.pages.dev/838
  • 9ddq0jx5tu.pages.dev/569
  • 9ddq0jx5tu.pages.dev/732
  • 9ddq0jx5tu.pages.dev/656
  • 9ddq0jx5tu.pages.dev/146
  • 9ddq0jx5tu.pages.dev/63
  • 9ddq0jx5tu.pages.dev/145
  • 9ddq0jx5tu.pages.dev/35
  • 9ddq0jx5tu.pages.dev/39
  • 9ddq0jx5tu.pages.dev/720
  • 9ddq0jx5tu.pages.dev/550
  • 9ddq0jx5tu.pages.dev/89
  • banyak alasan orang tidak hobi atau tidak suka membaca